Kamis, 07 Juni 2012

Tempatkan Olimpiade Sebagai Target Tertinggi

JAKARTA, Kompas.com - Para atlet Indonesia yang pernah berlaga di Olimpiade berharap para atlet yang berlaga di London berjuang untuk meraih kemenangan.

"Para atlet yang berlaga di London harus datang dengan kesadaran bahwa mereka dapat lolos setelah melalui perjuangan yang panjang dan kualifikasi yang ketat," kata mantan atlet renang Lukman Niode di Jakarta, Kamis (7/6).

Lukman bersama para olympian yang tergabung dalam Indonesian Olympian Association (IOA) mendukung para atlet Indonesia yang akan berjunag di Olimpiade London 2012 bersama Procter&Gamble (P&G) selaku mitra Olympic Games. Hadir dalam acara dukungan tersebut antara lain atlet renang Richard Sam Bera, pebulu tangkis Susy Susanti, pejudo Krishna Bayu, atlet tenis Yayuk Basuki dan para manta atlet lainnya.

IOA merupakan lembaga nirlaba di bawah lembaga intertnasional World Olympian Assosiation (WOA) yang merupakan mitra Internatioanl Olympic Committee (IOC) dan terafiliasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Lembaga yang dibetuk 5 Oktobert 2010 ini sebenarnya ingin menyosialisasikan nilai-nilai luhur Olimpiade.

"Sebagai Olimpian kami ingin meneruskan semnagat dalam Olympic Movement yang berprinsip fair play dan menjauhi masalah ras dan gender," kata Lukman. Sementara khsusus untuk atlet-atlet muda Indonesia mereka berharap dapat mewariskan pengertian bahwa puncak dari prestasi seorang atlet adalah ikut ajang Olimpiade.

"Kalau secara tingkatan di Indonesia, seorang atlet sebaiknya ikut Pekan Olah Raga Nasional (PON), kemudian SEA Games, Asian Games, kejuaraan dunia dan baru Olimpiade," ungkap Luki. "Untuk ikut Olimpiade itu kan harus melewati persyaratan dan kualifikasi yang ketat."

Ia juga mengakui ada kepercayaan diri yang lebih tinggi apabila seorang atlet berhasil lolos Olimpiade. "Saya merinding waktu mendegar Susy Susanti berkata,' setelah ikut Olimpiade, kita merasa event yang lain lebih ringan tekanannya,' dan itu memmang betul."

Bagi Luki yang pernah mengikuti Olimpiade 1984 di Los Angeles dan Olimpiade 1988 di Seoul, lolos ke Olimpiade tidak bisa didapat dengan instan. "Semuanya dicapai secara bertahap. Kita harus melewati fase ujian di tingkat daerah, nasional, regional seperti menjadi terbaik di Asia Tenggara," kata Luki.

Karena itulah, Luki yang menjabat sebagai Sekjen IOA mengatakan pihaknya berharap agar para atlet muda kembali menempatkan Olimpiade sebagai ambisi tertinggi mereka. "Ikut PON baik, begitu pun SEA Games dan Asian Games, namun tempatkan juga Olimpiade sebagai target tertinggi," lanjutnya.

Untuk itu ia berharap sistem pembinaan olah raga dilakukan lebih terpadu. "Sekarang kan imbalan buat atlet lebih berupa bonus uang tunai. Kami berharap dibuka juga kemungkinan memberi reward berupa bea siswa buat atlet. Atlet diberi kesempatan melanjutkan pendidikan. Sehingga apabila masanya sebagai atlet telah surut, ia sudah memiliki bekal buat masa depannya."



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Para Otodidaker's bisa berkomentar seperti saran, kritik, atau kamu ingin menambahkan juga bisa, dan segala tindakan SPAM akan dihapus seperti:

--> Kata kotor
--> Menyinggung
--> Mengumpat atau mengandung SARA