Hasil Final Djarum Indonesia Open 2012

Updare Score Final Djarum Indonesia Open 2012.

Lee Chong Wei Cidera

Lee Chong Wei terancam tidak ikut Olimpiade London.

China Berpesta

Foto Lengkap Tim China di Final Thomas Cup 2012.

Foto Lucu Wang Yihan

Simak kelucuan yang dibuat oleh Wang Yihan di sini

Sisi Cantik Wang Yihan

Siapa yang bilang Wang Yihan itu tidak cantik?.

Minggu, 05 Agustus 2012

China dan Korea Selatan Berbagi Perunggu


Chung Jae SUng/Lee Yong Dae merebut medali perunggu

JAKARTA, Kompas.com - China dan Korea Selatan merebut medali perunggu di nomor tunggal dan ganda putra bulu tangkis Olimpiade London, Minggu (5/7).

China merebut medali perunggu tunggal putra melalui pemiannya, Chen Long. Unggulan 3 ini mengalahkan pemain Korea Selatan Lee Hyun Il dalam rubber game 21-12 12-15 dan 21-15.

Chen mengalahkan lawannya dalam pertandingan yang berlangusng 1 jam 15 menit.

Namun Korea Selatan kemudian mampu merebut medali peerunggu melalui ganda putera mereka, Lee Yong dae/Chung Ju Sung. harapan utama Korea Selatan ini mengalahkan ganda putra Malaysia, Tan Boon Heong/Koo Kien Keat 23-21 21-10.

Pertandingan antara Malaysia dan Korea ini berlangsung menegangkan pada game pertama. Ganda Malaysia tampil menekan dengan menyerang Lee Yong Dae. Mereka sempat unggul 18-12.

Namun Chung Jae Sung mampu menunjukkan kelebihan pengalamannya. Ganda Korea ini perlahan-lahan meraih poin demi poin dan mengejar hingga akhirnya menang 23-21.

Hasil ini membuat mental ganda Malaysia ini merosot. Di game kedua mereka tak mampu berbuat banyak dan menyerah 10-21. Dengan demikian Koo/Tan gagal memecah paceklik medali buat Malaysia.

*kompas

Lin Dan Juara Olimpiade Lagi, Lee Chong Wei Kecewa Lagi




Final yang begitu dramatis!
Itulah yang disajikan oleh dua pebulutangkis paling handal di planet ini. Dimana pertandingan ini berlangsung tiga set dengan hasil Lin Dan berhasil mengalahkan Lee Chong Wei.

Set Pertama
Di awal pertandingan Lee Chong Wei langsung menggebrak dengan mendapatkan poin dengan smash - smashnya. Di set ini Lee Chong Wei seakan ingin segera memastikan kemenangannya di final ini sekaligus ingin menuntaskan dendamnya kepada Lin Dan yang mengalahkannya di Final Olimpiade 2008. Kecepatan Lee Chong Wei begitu mengagumkan dengan Jumping Smash dilanjutkan dengan terkaman di depan net seakan membuat Lin Dan tidak berkutik dan anehnya Lin Dan tetap saja bermain kalem dan membiarkan bola - bola yang seharusnya di jumping smash tapi malah di drop atau di dan hasilnya.. bola kebanyakan out atau sangkut di net. Set ini milik Lee Chong Wei dengan skor 21-15.

Set Kedua
Set kedua Lin Dan merespon kekalahannya di set pertama dengan baik. Kali ini dia mulai menunjukkan aksi - aksi terbaiknya dengan tidak pelit lagi memperlihatkan jumping smashnya. Sedangkan Lee Chong Wei seakan kehilangan power dan kecepatannya yang ia tumpahkan di set pertama. Lin Dan menang jauh dengan skor 10-21.

Set Ketiga
Di final set ini barulah kedua pebulutangkis hebat ini seakan habis - habisan mengeluarkan semua kemampuannya. Lee Chong Wei banyak mengobral smash yang membuat Lin Dan harus melakukan diving ke sana kemari sedangkan Lin Dan meresponnya dengan net - net tipis serta lebih banyak menyerang Lee Chong Wei di sisi kanannya yang selama ini dianggap bagian lemah Lee Chong Wei.

Poin demi poin berlanjut Lee Chong Wei selalu unggul poin sedangkan Lin Dan selalu ketinggalan meski akhirnya berulang - ulang berhasil menyamakan skor. Puncaknya saat skor 19-19, Lin Dan mengambil keputusan tepat dengan melakukan jumping smash dua kali untuk mendapatkan skor 19-20 dan di Match game Lin Dan menyerang sisi kiri Lee Chong Wei dan memberinya pukulan net shot yang oleh Lee Chong Wei di pukul keluar. skor 19-21.

Sontak Lin Dan kegirangan keluar lapangan sambil menangis di luar lapangan. Lee Chong Wei? dia juga mengangisi kekalahannya di dalam lapangan. Final Olimpiade 2008 seakan berulang di hari ini. Lin Dan menang lagi dan  Lee Chong Wei  gagal lagi di Olimpiade terakhirnya ini.

Foto : badminton mania

Kamis, 26 Juli 2012

Ahsan/Bona Ingin Kalahkan Ganda Korea

AFP
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan (kanan), dan Bona Septano.


LONDON, Kompas.com - Ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano bertekad untuk mengalahkan Koo Sung Hyun/Yoo Yeon Seong asal Korea, pada babak penyisihan grup B Olimpiade London 2012.

Ahsan/Bona ternyata masih menyimpan rasa penasaran untuk bisa menaklukkan ganda putra peringkat empat dunia tersebut. Pasalnya, setelah lima kali bertemu, Ahsan/Bona tercatat belum pernah sekalipun mengalahkan Koo/Yoo.

“Kali ini harus menang melawan Koo/Yoo. Sebetulnya kami beberapa kali hampir menang dan sudah leading, tapi akhirnya selalu kalah di poin kritis” ujar Bona yang ditemui di sela-sela latihannya pagi ini.

Bona menambahkan bahwa pasangan Korea ini memiliki permainan yang stabil, seperti diutarakannya, ia dan Ahsan kerap kalah di saat-saat kritis.
“Koo/Yoo lebih stabil dan memiliki ketahanan yang baik. Jika ingin menang dari mereka kami harus memiliki ketahanan yang lebih lagi, serta bisa mengambil irama permainan” tambah Bona.

Selain Koo/Yoo, Ahsan/Bona juga berada satu grup dengan pasangan ganda putra asal Thailand, Bodin Issara/Maneepong Jongjit, dan Adam Cwalina/Michal Logosz dari Polandia. Jika berhasil mengalahkan lawan-lawannya di grup B, maka perjalanan Ahsan/Bona ke semifinal akan lebih ringan, keduanya otomatis akan terhindar dari unggulan kedua asal Korea, Lee Yong Dae/Jung Jae Sung yang kemungkinan menjadi juara grup D.


Kali ini harus menang melawan Koo/Yoo. Sebetulnya kami beberapa kali hampir menang dan sudah leading, tapi akhirnya selalu kalah di poin kritis

*kompas

Kerja Keras yang Terbayar


AP Photo/ELAINE THOMPSON
Pasangan Indonesia, Candra Wijaya (kiri) dan Tony Gunawan, melambaikan medali emas setelah menjuarai nomor ganda putra Olimpiade Sydney, Kamis (21/7/2000). Mereka menundukkan ganda Korea Selatan di final.
KOMPAS.com - Sesaat setelah memastikan dapat medali emas di Olimpiade Sydney, Candra Wijaya tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Tuhan. Pemain ganda putra yang berpasangan dengan Tony Gunawan ini mengatakan, Tuhan telah menunjukkan kebesaran-Nya dengan mengizinkan menorehkan sejarah dengan tinta emas. Candra/Tony menyamai prestasi senior mereka di Atlanta.

Ketika ditemui di GOR Candra Wijaya International Badminton Center di Jalan Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (20/7/2012), Candra tampak bersemangat mengenang kembali keberhasilannya di Olimpiade Sydney 2000.

Ayah dua anak ini masih terlihat bersahaja dan berkali-kali kembali dia menyebut, kemenangannya di olimpiade adalah berkat campur tangan Tuhan.

Candra memang dikenal sebagai sosok yang sederhana. Namun, sebagai atlet, pria kelahiran 16 September 1975 ini bersama Tony dikenal sebagai pekerja keras dan sangat disiplin dalam latihan.

Mereka memberikan segala-galanya demi Olimpiade Sydney. Persiapan dilakukan setahun sebelum olimpiade digelar, termasuk untuk mengatur peringkat mereka.

Keduanya amat serasi dalam kemauan dan keteguhan motivasi. Keduanya adalah pemuda-pemuda yang tahu disiplin dan kerja keras. Keduanya juga pemuda-pemuda dengan tujuan hidup yang jelas.

Tinggal sekamar

Mereka tinggal sekamar di pelatnas Cipayung. Jika pelatih lain kewalahan menyuruh atletnya disiplin dalam kesehariannya, maka pelatih mereka akan kewalahan untuk memuaskan rasa ”lapar dan haus” mereka akan latihan.

Ketika pemain lain sudah masuk kamar, keduanya masih berada di gedung latihan. Ketika orang lain masih meringkuk di kamar, keduanya sudah berada di lapangan.

Keduanya adalah pemain yang betah menahan diri demi prestasi. ”Untuk mencapai cita-cita, kita memang harus bersungguh-sungguh. Soal nantinya berhasil atau tidak, itu kehendak Tuhan,” kata Candra.

Medali emas pun akhirnya diraih Candra/Tony setelah di final mengalahkan pasangan Korea Selatan Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung.

Final itu sendiri berlangsung mendebarkan. Kemenangan bersejarah tersebut diraih setelah bertarung selama 77 menit, melalui reli-reli panjang dan keras. Menurut catatan Kompas, reli terpanjang mencapai 69 detik dengan 79 pukulan. Candra/Tony meraih impiannya melalui perjuangan yang melelahkan dan menghabiskan 53 kok.

Sayangnya, sukses Candra tidak bisa diikuti oleh pemain tunggal putra Hendrawan dan ganda campuran Tri Kusharyanto/Minarti Timur, yang hanya menyumbang perak.

Di cabang angkat besi, Indonesia mendapat kejutan ketika Raema Lisa Rumbewas dan Sri Indriyani meraih perak dan perunggu dari kelas 48 kilogram. (OTW)

*kompas

Tim Bulu Tangkis Tidak Ikut Defile Pembukaan

AFP/LIU JIN
Pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat.

LONDON, Kompas.com - Atlet bulu tangkis Indonesia yang berkekuatan sembilan atlet dan dibebani target meraih medali emas, tidak akan mengikuti defile pada pembukaan Olimpiade 2012 di Stadium Olahraga di Stradford, London, Jumat.

"Mereka harus mulai bertanding tanggal 28 Juli atau sehari setelah acara pembukaan olimpiade," kata Chief De Mission delegasi Indonesia ke Olimpiade Erick Thohir, Rabu.

Dikatakannya para atlet bulu tangkis Indonesia terdiri atas Taufik Hidayat, Simon Santoso (tunggal putra), Adriyanti Firdasari (tunggal putri), Mohammad Ahsan/Bona Septano (ganda putra), Greysia Polii/Meiliana Jauhari (ganda putri), serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).

Menurut Erick Thohir, bulu tangkis diharapkan dapat menyumbang medali emas khususnya dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang baru saja menjuarai All England di Birmingham.

Selain itu tidak menutup kemungkinan pemain tunggal putra seperti Taufik Hidayat bisa meraih emas pula. Ia mengakui bahwa Taufik Hidayat unik dan bagaikan seorang artis. Ia senang menyendiri dan kalau diizinkan dia akan sewa kamar di hotel tersendiri.

Namun demikian, kata Erick, tidak ada perbedaan perlakukan terhadap semua kontingen Indonesia di pesta olahraga sejagad itu.

Sementara itu Taufik Hidayat saat dijumpai setibanya di Bandara Heathrow mengakui bahwa ia berusaha mempertahankan tradisi emas bagi kontingen bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2012.

"Kalau bisa atlet bulu tangkis dapat mempertahankan tradisi emas," ujar peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 setelah mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final itu

*kompas

Rabu, 25 Juli 2012

Lawan Berat Menanti Simon dan Taufik di Olimpiade


Pebulu tangkis andalan Indonesia, Taufik Hidayat.

Pertandingan bulutangkis Olimpiade 2012 akan berlangsung dengan sistem round robin.
Dua pemain tunggal putra Indonesia, Simon Santoso dan Taufik Hidayat, yang masing-masing menempati Grup B dan Grup O diperkirakan bakal bertemu lawan berat pada pertandingan bulutangkis Olimpiade London 2012.

Jika lolos dari grup masing-masing, Simon berpeluang berhadapan dengan unggulan pertama, Lee Chong Wei, yang berada di Grup A, sedangkan Taufik berpeluang menantang unggulan kedua, Lin Dan.

Simon menjadi unggulan kesembilan bergabung dengan pemain Austria, Micahel Lachnsteiner dan pemain Estonia, Raul Must. Sebelumnya, Simon belum pernah bertemu dengan kedua calon lawannya ini.

Sementara itu, Taufik Hidayat menempati unggulan kesebelas dan akan bertemu dengan pemain Spanyol, Pablo Abian dan pemain Polandia, Petr Koukal.

Taufik, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, belum pernah bertemu dengan Pablo Abian, sedangkan dengan Petr Koukal pernah bertemu di Prancis Terbuka 2008 dan mengalahkan pemain peringkat 78 dunia itu meskipun dipaksa bermain tiga set.

Pertandingan bulutangkis Olimpiade 2012 akan berlangsung dengan sistem round robin di mana setiap pemain akan saling bertemu di pertandingan.

*antara

Selasa, 24 Juli 2012

Simon cs Mulai Berlatih di Wembley

AFP/MIGUEL MEDINA
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri), dan Liliyana Natsir.

LONDON, Kompas.com - Tim bulu tangkis Indonesia mulai berlatih di Wembley Arena yang merupakan stadion pertandingan cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade London 2012.

Bermain di Wembley Arena bukanlah hal yang baru bagi para atlet ini. Tahun lalu mereka sudah 'mencicipi' rasanya bertanding di Wembley Arena, tepatnya pada Kejuaraan Dunia 2011.

"Materi latihan pertama ini tidak terlalu berat, tujuannya lebih untuk pemulihan kondisi kami yang baru saja melakukan perjalanan panjang" ungkap Liliyana Natsir usai menjalani latihannya.

Pada latihan pertama ini, para pemain ganda terlihat berlatih bersama. Greysia Polii/Meiliana Jauhari, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano bermain dalam satu lapangan. Sementara di dua lapangan lainnya terlihat Taufik Hidayat yang tengah berlatih bersama Simon Santoso, serta Adriyanti Firdasari bersama sang pelatih, Wong Tat Meng.

Tim bulu tangkis mendapatkan jatah berlatih di Wembley Arena mulai hari dengan durasi dua jam. Latihan hari ini berlangsung pada pukul 15.00 - 17.00 waktu London. Selain itu, tim ofisial juga telah menyewa lapangan pertandingan yang digunakan untuk latihan tambahan.

*pbsi